Sunday, October 11, 2015

OBAT KOK PEMBUNUH

                                    ALS

Kotak obat keluarga cukup banyak menolongnya dalam pengurangan biaya berobat kedokter
apalagi biaya pemeriksaan laboratorium untuk membantu diagnose penyakit dan resep obat tambahan yang sebenarnya tak amat dibutuhkan.cukup mencekik pasien.
Hasil penelitian Health Action International(HAI) di Penang tahun 1995 terhadap 22 macam obat
yang paling banyak digunakan di 29 negara Asia Pasifik mencatat bahwa harga obat yang termahal di ASEAN adalah di Indonesia wajar kalau pasien berbuat irrasional.
Salah satu kriteria obat rasional menurut definisi WHO(Badan Kesehatan Dunia) adalah tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau masyarakat luas.Hal ini dipersulit akibat dokter cenderung memberi obat yang mahal padahal ada obat yang lebih murah cukup effektif dan memberikan beberapa macam obat yang sebenarnya tak diperlukan amat.
Kadang kala dokter terikat untuk menulis resep obat dari industri farmasi tertentu dan lebih parah lagi mengarahkan pasien membeli obat di apotik tertentu dengan alasan sang dokter yang tahu.
Penggunaan analgetik dan antipiretik berkepanjangan dengan dosis serampangan tanpa petunjuk dokter akhirnya menyeretnya keliang lahat lewat drama muntah darah yang tak teratasi.
Pusing,mual yang menderanya karena peradangan lambung dicoba diredam dengan obat anti nyeri tetapi merusak selaput lendir lambung dan terluka sampai jebol(perforasi) menhentikan
langkahnya untuk selama lamanya.Kotak obat yang selama ini sebagai dewa penyelamat kini berakting sebagai killer tanpa ampun.Drama satu babak yang mengenaskan ini cukup sebagai
iktibar untuk tidak menyepelekan ilmu apapun sebagai lentera hidup kedepan.
Mayoritas penghuni neraka karena tak mau mendengar karena merasa diri paling benar.
Kalau ingin bahagia didunia tuntutlah ilmu,bila ingin bahagia diakhirat tuntutlah ilmu dan bila ingin
bahagia dunia akhirat haruslah punya ilmu,demikian Rasul saw bersabda.
Obat atau farmacon berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya racun kalau digunakan tak
sesuai indikasi,dosis yang berlebihan apalagi ada kontra indikasi.
Obat dan racun ibarat dua sisi koin bila dilanggar petunjuknya akan berefek toksis mematikan.
Obat yang serasi buat seseorang belum tentu bermanfaat buat orang lain walaupun dengan keluhan yang sama.Keluhan yang sama tak mesti disebabkan penyakit yang sama sedang penyakit yang sama belum tentu aman buat semua orang dengan obat yang sama.
Jangan ditiru menyalin resep obat yang diberikan dokter kepada pasien dengan keluhan atau penyakit yang sama dan membeli langsung ke apotik dan jangan menggunakan salinan resep
walaupun merasa sakit yang sama kecuali dokter menuliskan kata iter atau iteratie diresepnya.
Diperlukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengurangi dampak negatip akibat minum obat.Dosis dengan umur yang sama tak selalu sama karena kondisi umum seseorang sangat menentukan.
Seorang penderita asma bronchiale murni cukup baik dengan adrenalin tetapi bila disertai
kelainan jantung iskemia justru fatal atau mematikan karena denyut jantungnya meningkat tajam.
Minum obat pereda nyeri berkepanjangan juga merusak fungsi ginjal dan hati yang sehat apalagi kalau fungsi hati atau ginjalnya telah mundur hanya diketahui lewat pemeriksaan dokter.
Obat flu yang mengandung PPA(Phenylpropanolamine) yang melebihi ketentuan(15mg) dapat
menyebabkan perdaraahan mikro diotak dan mengganggu fungsi prostat.
Bila obat flu mengandung epedrine jangan diminum oleh penderita kelainan jantung atau
hipertensi.bisa berakibat gagal jantung dan perdarahan diotak karena pecahnya pembuluh darah
otak.akibat meningkatnya tekanan darah sistemik.Penderita jantung koroner dan thrombosis otak sering diberi dokter aspirin untuk melancarkan aliran darah namun akan memperhebat perda
rahan bila saat bersamaan juga menderita wazir atau tukak lambung.
Penderita batuk kering diutamakan menekan reflex batuknya  berbeda obatnya dengan penderita batuk penuh riak diutamakan mengencerkan dan menekan produksi riaknya justru kalau dihilangkan reflex batuknya akan menumpukkan riaknya dan menyumbat jalan nafasnya..
Kalau diarhae(mencret) jangan langsung makan obat sebab mungkin merupakan respons tubuh mengeluarkan kuman dari tubuh,bila distop dengan antidiarrahe akan membantu kuman berkembang biak lebih leluasa dalam usus,sebaiknya cukup minum oralit saja mengganti cairan dan elektrolit atau dibuat sendiri dua sendok teh gula pasir dan seujung pisau garam dapur dalam segelas air(200 cc) diminum setiap kali mencret.
Apalagi menggunakan obat antispasmodik untuk mengurangi mulas((kolik) dan peristaltik bisa berakibat paralytik ileus dimana usus  gembung tak bekerja sama sekali Belum lagi effek samping obat yang bisa dialami setiap orang mulai dari gejala ringan ruam dan gatal gatal(urtikaria) sampai tersumbatnya jalan nafas dan turun tekanan darah mendadak yang mematikan.
Oleh karena itu jangan semua keluhan harus dituntaskan dengan obat tetapi cobalah cari solusi yang lain dengan istirahat dan tidur yang cukup atau minum air putih yang optimal,
Meminum antibiotika dari resep dokter  habiskanlah sesuai petunjuk dokter jangan distop bila keluhan anda telah hilang agar tak terjadi resistensi(kekebalan) kuman terhadap obat yang pada
gilirannya tak respons lagi dengan obat yang sama terhadap penyakit yang sama.
Bila dosis obat harus tiga kali perhari,haruslah berjarak delapan jam setiap makan obat bukan pagi,siang dan malam dan bila satu kali perhari tetaplah dimakan pada jam yang sama.
Bila waktunya tidak tepat terutama antibiotika ada kemungkinan kadar obat dalam darah dibawah nilai ambang tak mampu membunuh kuman sehingga obat tak effektif.Kalau direkomendasikan makan obat 30 menit sebelum makan untuk meningkatkan penyerapan obat dan minum obat sesudah makan untuk melindungi lambung terhadap rangsangan obat tertentu.
Hindarkan minum obat yang larut dalam air bersamaan minum susu,karena akan menghambat penyerapan obat tersebut terutama antibiotika sehingga jadi kurang effektif.
Minumlah dengan air putih saja kalau mau minum susu tunda satu atau dua jam sesudahnya.
Kalau minum obat syrup kocoklah dulu merata sebelum diberikan agar dosisnya tepat.
Obat syrup bila telah dibuka segelnya haruslah disimpan dikulkas bisa bertahan sampai satu bulan kalau diluar kulkas hanya bertahan seminggu dicemaskan sudah terkontaminasi kuman.
Jagalah obat antibiotika jangan terpapar sinar matahari atau suhu panas akan merusak zat aktifnya.
Pesan terakhir gunakan obat secara rasional sesuai kriteria WHO tahun 1987:
1.Sesuai dengan indikasi penyakit.
2.Dosis pemberian harus tepat.
3.Interval waktu pemberian harus tepat.
4.Lama pemberiannya juga harus tepat
5.Obat yang diberikan harus effektif,aman dan mutunya terjamin.
6.Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau masyarakat luas.

Dikutip dan disusun oleh: ALS,Semarang Minggu 27 Oktober 2015 published jam 16.30

1 comment:

  1. Jazakallah khayran jaddi info penggunaan obat. Sgt2 bermanfaat.

    ReplyDelete