Monday, October 5, 2015

EXPORTIR ASAP ABAD INI

                                                     ALS

Kebakaran hutan dilereng gunung Merapi desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman DIY Sabtu 3 Oktober 2015 jam 11.30 wib ,sesudah kebakaran yang sama dihutan lereng gunung Sindoro Temanggung Jateng akhir pekan lalu kembali terjadi, menambah produser asap dari ribuan titik api yang berserakan lagi membara di Sumatera dan Kalimantan.
Satelit Terra Aqua dar NASA tanggal 4 0ktober 2015 mencatat 1820 titik api yaitu di Sumatera 1563 titik api dan Kalimantan 257 titik api(hot spot).
Titik api yang paling banyak di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin Sumsel memuntahkan asap yang dibawa angin kearah Barat laut dan  Utara sampai ke Jambi,Pakanbaru dan Malaysia
Kabut asap yang menyelimuti Sumatera dan Kalimantan sejak bulan yang lalu belum terkendalikan sehingga mengancam kesehatan dan kenyamanan warga lingkungannya.
Bahkan asap telah diexpor kenegara tetangga Singapura, Malaysia,Thailand dan Philipina.
Indeks standard pencemaran udara(ISPU) selama sebulan di Pakanbaru meningkat terus
mencapai angka 677,64 mikrogram permeter kubik melampaui batas toleransi dibawah 350 mcg/m kubik.Bukan hanya batuk batuk yang tak kunjung sembuh akibat iritasi asap tetapi sesak nafas yang membutuhkan oksigen khusus yang selama ini digratiskan Allah lewat udara yang bersih& segar; terpaksa mengorek kocek yang bukan sedikit padahal krisis ekonomi sedang melanda bangsa ini.
Berdasarkan statistik Dinas Kesehatan Propinsi Riau tercatat warga yang terpolusi asap
menderita gangguan kesehatan sebanyak 54.135 orang dan penyakit utama adalah ISPA(Infeksi Saluaran Nafas Atas) sebanyak 44.960 orang.
Sementara polusi asap di Palangka Raya Kalteng konsentrasi partikulat mencapai angka
1.949.42 mcg per meter kubik hampir enam kali diatas ambang batas toleransi.
Ingatlah ucapan Kerk R Smith Direktur Kesehatan Global dan Program Lingkungan Kesehatan Masyarakat Unversitas of California,Berkeley Amerika Serikat bahwa asap kayu bakar rumah tangga telah membunuh dua juta orang didunia setiap tahunnya mayoritas wanita dan anak anak.
Asap kayu bakar mengandung partikel yang tak terlihat merusak paru dan mengandung kadar tinggi hydrocarbon aromatic polycyclic(PAH) merusak molekul molekul DNA(Deoxy Ribonucleic Acid) yang tersusun membentuk kromosom  disebut gen yang jumlahnya 25000  menentukan jenis  dan warna rambut,kulit,sifat sifat khusus manusia sekiranya asap mencemari tanaman kemudian dimakan manusia justru bisa merusak DNA.
Kalau asap kayu bakar dirumah tangga bisa merenggut nyawa yang terpapar dengannya bayangkan kebakaran hutan beribu hektar memproduksi asap tanpa henti berkeliaran dimuka bumi ini.pastilah akan menyeret penghuni jagat ini keliang lahat tanpa ampun.
Akibat jarak pandang sangat pendek karena asap  memaksa 59 penerbangan dibandara Sultan Syarif Kasim Pakanbaru.Ahad 4 Oktober 2015.dibatalkan.
Kehadiran asap Indonesia cukup membuat negara tetangga kelimpungan diantaranya Malaysia meliburkan 7000 sekolah selama dua hari akibat kabut asap semakin pekat.Sejumlah 52 stasiun pemantau polusi di Malaysia menyatakan bahwa indeks polusi udara di Shah Alam Malaysia,Ahad 4 0ktober 2015 mencapai angka 308 dalam status berbahaya diatas 300 sedang di Penang mencapai angka 168 dan sebelas wilayah terutama dibagian utara tergolong tak sehat (normal
 antara 50-100).Bila kondisi asap sampai membahayakan kesehatan anak anak maka Malaysia tak akan berkompromi. Malaysia terpaksa menunda acara lari marathon terbesar di Kuala
Lumpur karena ditakuti akan mengancam kesehatan 30 ribu pelari yang jadi peserta.Akibat jarak pandang yang sangat pendek sejak Ahad yang lalu sejumlah bandara di Malaysia ditutup beberapa jam
Laporan pejabat Thailand,asap dari Indonesia telah merambah masuk wilayah Thailand terutama yang paling parah di Songkhla,Trang,Yala dan Pattani.Gara gara angin Monsoon yang bertiup kearah Timur Laut mendorong asap Indonesia menerobos wilayah Philipina lewat Pulau Cebu dan sudah delapan hari kabut asap memberondong Philipina.
Kenapa hampir tiap tahun terjadi, seperti tak ada iktibar dari setiap peristiwa dan sejauh mana hukum ditegakkan bagi otak pelakunya malah yang selalu disalahkan petani kecil yang membakar lahannya.dan musim kemarau alias El Nino yang tiada ujungnya.
Presiden SBY pernah meminta maaf kepada negara tetangga atas peristiwa kebakaran hutan Indonesia tahun 2013 tetapi kebakaran hutan terulang lagi tahun 2014 seperti tidak ada
kesungguhan untuk mencegah peristiwa yang sama sementara Yusuf Kala menasihatkan sabar pada warga negara tetangga: Hanya sebulan kiriman asap dari Indonesia kok mengeluh bukankah Indonesia telah mengirim udara segar selama sebelas bulan lamanya?Persis dialog antara Nabi Ayub yang terbaring sakit selama sepuluh tahun dengan istrinya yang mulai bosan merawatnya meminta dia berdoa kesembuhan kepada Tuhannya dengan enteng dia menjawab:Bukankah Allah telah memberi kesehatan selama 60 tahun kepadaku apalah artinya sepuluh tahun sakit seperti ini.
Haruskah Jokowi meminta maaf seperti SBY,yang penting segera perioritaskan pemadaman kebakaran hutan dengan sungguh sungguh seperti cepatnya menangani banjir melanda JakartaApakah harus menunggu asap membungkus Jakarta dulu?  DPR segeralah membentuk panja dan pansus menuntaskan kebakaran hutan yang bukan hanya menyesakkan dada tetapi jua menyesakkan hati bangsa ini.
Dengarkanlah jeritan nurani Husen Saputra begitu tampil dibumi Palembangi lewat pintu sectio caesaria langsung disambut gumpalan asap kabut yang sedang berpesta pora pada tanggal 11 September 2015 selama sebulan tanpa sempat menatap mentari terpaksa menghentikan langkah
hidupnya pada tanggal 15 Oktober 2015 tepat jam 19.30  di RS Muhammadiyah akibat gagal
nafas yang memborbardirnya.
Perhatikanlah surat terbuka dari anak anak daerah bencana asap untuk pak Presiden yang dibacakan dengan suara lantang oleh  Fauziah Ramadhani 11 tahun pelajar kelas V11 Home
Schooling Khairu Ummah Sekojo Palembang dihadapan puluhan pelajar lainnya yang terpapar asap pekat:Kami disini sudah hampir lupa segarnya udara seperti bapak sekeluarga nikmati.Kami sudah hampir lupa panasnya cahaya matahari dipagi hari.Kami sudah hampir lupa nikmatnya
memandang langit nan biru cerah.Setiap hari pemandangan yang kami rasakan awan yang pekat.
Cermatilah sepenggal isi surat dari Andre Anugerah 14 eahun siswa SMPN 1 Siak Hulu Kabupa
ten Kampar,Riau kepada pak Presiiden Jokowi:
Yang terhormat Bapak presiden RI,Bapak Joko Widodo.
Kabut asap pekat bagi kami bukanlah simbol kemarahan Allah,tetapi keserakahan dan bukti
ketidak pedulian negara terhadap daerah.Bapak mau kesini sekarang?Bandara ditutup,Pak.Lagipun tidak ada anak sekolah yang menyambut bapak.Sekolah diliburkan,Pak.
Jeritan anak anak dari 6 propinsi yang digempur asap:Asap telah merenggut dunia kami,kami ingin asap segera meninggalkan kami agar kami dapat melepaskan rindu bersekolah dan bermain
seperti dahulu.
Dengarkanlah juga orasi mahasiswa yang mengelar teatrikal penuhilah segera tuntutan mereka.
1.Melakukan revisi UU no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
   terutama terkait sanksi pidana terhadap pelaku kerusakan hutan.
2.Melakukan penegakan hukum secara tegas kepada individu atau instansi yang melakukan
   pembakaran hutan.
3.Membentuk tim khusus penanganan kasus asap karena telah terjadi bertahun tahun dengan
   mengupayakan tindakan pencegahan.
Ingatlah pak Presiden jangan biarkan jutaan anak manusia yang terpaparkan asap, puluhan tahun kedepan berpotensi jadi generasai yang tak produktif karena terganggunya pertumbuhan sel sel
syaraf akan melongsorkan kecerdasan generasi baru dan melumpuhkan  peradaban Indonesia.
Bukankah fasal 28 UUD 1945 berbunyi:Setiap warga negara berhak mendapat lingkungan yang baik dan sehat?Semoga negara tidak alpa dengan pesan ini.

Dikutip dan disusun oleh ALS : Semarang 5 Oktober 2015 published jam 19.29 wib.



            

No comments:

Post a Comment